Kamis, 18 Agustus 2011

Titik Antiklimaks

"Hidup adalah pilihan"

Disaat kita harus membuat suatu pilihan dalam hidup terkadang sulit memang tapi kita tetap harus memilih. Pilihan yang kita tentukan bukan berarti akan selalu benar dan sesuai dengan apa yang kita pikirkan dan inginkan. Didalam pilihan harus ada yang dikorbankan dan dipertahankan. Hasil dari sebuah pilihan akan menentukan arah selanjutnya dan akan lebih baik dengan kita untuk bijak menyikapi semuanya in GOOD or BAD results.

Pilihan gw dimulai saat harus mengorbankan seorang manusia yang menurut gw hampir sempurna, teramat-sangat baik hati orang ini sampai akhirnya gw sadar untuk ga mau nyakitin dia terus. 12 tahun waktu yang tidak singkat antara gw sama dia. Suka duka semua uda dialami, gw sayang banget sama orang ini dan gw juga sadar bahwa dia itu juga TULUS sayang dan cinta sm gw. Tapi ntah kenapa gw manusia yang sangat manusiawi, gw ga pernah yakin klo dia itu akan jadi pilihan terakhir di hidup gw. Pertama karena "perbedaan" kita, walopun dia sudah yakin untuk menyamakan dengan gw, tapi gw ga yakin akan semudah pikiran dia karena saat dia menjatuhkan pilihan ke gw disitu juga gw menjadi ragu dan ketakutan akan masa depan hubungan gw sama dia.

Latar belakang keluarga yang beda juga menjadi faktor utama. Gw dilahirkan dari ibu berdarah Minang dan ayah berdarah arab Pontianak. Dimana keluarga bokap gw masih sangat menjunjung tinggi adat-istiadat dan tradisi nenek moyangnya yang mengharuskan setiap wanita keturunannya menikah dengan pria berlatar belakang keturunan arab juga. Gw dibesarkan oleh orang tua yang sangat demokratis, mereka sangat membebaskan atas semua yang menjadi pilihan gw selama hampir 25 tahun hidup di dunia ini. Untuk soal jodoh terlebih bokap gw selalu membebaskan gw hanya syarat harus seiman dan tidak harus dengan keturunan arab. Tapi nyokap gw punya sedikit ketakutan yang mendera, yaitu pesan dari Umie (ibu dari bokap) yang menyuruh gw nikah dengan pria arab. Bokap gw bisa bersifat agak santai tapi tidak dengan nyokap. Dia lebih merasa tidak enak atas pesan dari mertuanya tersebut. Maka dari itu gw tidak pernah sekalipun mengenalkan pacar gw ke orang tua gw, dan memang bukan sifat gw juga yang bisa terbuka untuk hal pribadi gw even ke orang tua sendiri.

Singkat cerita kemaren itu gw cut-off semua sama dia setelah hampir sebulan ga ketemu dan ga komunikasi, gw ambil kesempatan ini untuk lepasin diri dari dia. Dia awalnya ga terima dan emosi banget sama gw sampai akhirnya dia nyerah dan hapus bbm gw di bb dia. Gw drop pas liat bbm list gw sudah ga ada dia tapi yah mungkin emang sudah jalannya, gw coba kuatin diri gw. Sampe akhirnya dia sms gw minta atm dia yang ada sama gw, itu untuk pertama kalinya gw ketemu dia lagi dan dia ga mau liat muka gw dan langsung pergi setelah atmnya gw kasih. Setelah itu dia beberapa kali kirim sms ke gw yang isinya buat gw merasa sedih, dalem dan bersalah banget uda buat dia kaya gitu. Jujur aja gw juga berjuang koq untuk kuat. Gw ga bahagia seperti apa yang dia bayangin.
Gw ngerasa kosong, kesepian, sedih dan kangen sama smua hal yang kita laluin bersama. Ga mudah jalanin ini smua buat gw. Dia itu tak akan terganti di hati gw...
"You are IRREPLACEABLE, Hun"

Pilihan yang gw ambil saat ini juga bukan pilihan yang seutuhnya baik dan benar untuk gw. Tapi gw merasa gw ga akan bisa maju kalo gw ga pernah ambil resiko. Ya, gw milih lepasin dia karena Uta. Lelaki yang sampai saat ini gw juga ga nemuin kemana arahnya. Awalnya gw berpikir angan gw sama dia akan terwujud dan berakhir sesuai harapan gw. Namun pada kenyataannya semuanya berbanding terbalik, Uta tetap menjadi lelaki yang tanpa kepastian. Sifat dingin dan polosnya seakan membawa gw ke lubang hitam yang lebih dalam dan gelap. Gw berusaha sekuat hati dan tenaga untuk berjuang menghadapi dia tapi kenyataannya dia masih sama seperti dulu.
Dia anggep gw teman baiknya, dia kadang buat melayang terbang ke langit ke tujuh dengan kata-kata yang tercetus dari mulutnya tapi seketika itu juga dia menjatuhkan dan menghempaskan gw entah disengaja atau tidak tanpa memikirkan perasaan gw. Sakit memang tapi inilah resiko dan gw harus bertanggung jawab atas apa yang jadi pilihan gw.

"Sekarang aku tersadar cinta yang ku tunggu tak kunjung datang
Apalah arti aku menunggu bila kamu tak cinta lagi
Namun ku rasa cukup ku menunggu
Semua rasa t'lah hilang..."

Ini mungkin jadi salah satu TITIK ANTIKLIMAKS gw sama Uta atau bisakah gw anggap ini KARMA gw karena uda nyakitin Hun? Hmmm... gw ga mau picik berpikir ini karma untuk gw, harusnya gw pikir ini emang jalann dan jawaban dari Allah bawa Uta emang bukan pilihan untuk gw. Gw ga mau berlarut-larut terbawa down karena masalah ini. InsyaAllah gw akan lebih kuat dan tegar koq. Ini smua namanya proses hidup dan pelajaran untuk kedepannya...


P.S : Gw akan cerita tentang Uta dipostingan selanjutnya.

Jumat, 05 Agustus 2011

Kamis, 04 Agustus 2011

Jemput Utaaa

Rabu, 3 Agustus 2011 ....

Jam 21.00 : otw ke aiport

Jam 21.30 : at terminal 2D liat information screen QR 670 Doha ETA 21.40

Jam 21.45 : QR 670 has landed - i'm lil bit nervous "Sweating, fast heart beating, deep breathing"

Jam 22.00 : still waiting Uta out come out from arrival gate - keringetan, panas, deg-degan :D

Jam 22.30 : more paranoid and i'm called Ichot my cousin who work as ground staf at airport she calm me and said flight from middle east usually late with they baggage claim

Jam 22.45 : he came out and i'm yelling him "koq lama amat?" - happy but lil bit awkward :D

Jam 22.55 : going to my home but first he want to eat pecel lele *hahahaha*

Jam 23.15 : arrived at my room, we had a great talk and aahhh we share laugh, we miss each other so much!!! He take a bath, can't sleep still feel jetlag and i can't sleep too because he needs me to accompany him - best quality time with him (so far...)

PRAISE THE LORD I'M SUPERB HAPPY TONITE, ALHAMDULILLAH... :)

Rabu, 03 Agustus 2011

7hours to go...

When i make this posting while Uta still on the sky fly from Doha to Jakarta it will takes 9 hours. Setelah yesterday i was tried to reach him on phone but his phone is switch off, sempet kuatir takut tiketnya ditolak atau gimana tapi yaah berdoa aja deh...

Finally tadi sekitar jam 11 dia buzz gw and thanks God he save at Doha hihihihi dan karena pesawat dia ke Jakarta itu besok paginya (waktu Doha) maka dia nginep di airport *poor you* dan dia bilang dia baru bangun dan 2 jam lagi baru boarding ke Jakarta. Pas chat tadi ternyata dia bisa ngebaca pikiran gw, dia blg "kayanya lo seneng banget gw pulang my" *DOOORRR* *kabur ke goa* asliiii malu banget gw di #SKAKMAT sm dia aarrggghhhh KAMPRETOS!!! Harga diri cuuyyy sumpah deh gw langsung DROP seketika :'(((

But eniwei jujur aja dari kemaren gw uda mulai parno, berasa mo ketemu siapa gitu, sampe gw 'nyampah' banget di twitter yoolohhh asli norak banget eehhh trus seketika mata gw mulai gatel dan agak ga enak fufufufufu... akibat parno biasanya keringet dingin atw sakit perut dan sekarang nambah sakit mata O M G !!! *tepok jidat*

Sampe pagi berangkat kantor masih aja kepikiran loohh ntah apa deh yang ada di otak gw, respon dia kek, respon gw harus gimana kek, selanjutnya setelah hari itu akan terjadi apa dan semua-semuanya muncul di otak gw satu per satu ampuuuun :(

Yeah i know thats my bad exactly but i can't handle it, pheewww... *inhale exhale*
Now i try to calm my self...
What will happens tonite leave it to God, cause GOD is the director :)
Okie dokie wish me tons of luck yaaahhh... ;)